TUGAS MODUL 3.2.A.9 KONEKSI ANTAR MATERI DALAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA

             


    Sekolah sebagai eksositem pendidikan merupakan sebah interaksi antar faktor biotik dan abiotik sehingga menciptakan hubungan yang selaras dan harmonis. Sehingga dengan 7 aset yang ada  bagaimana kita harus melakukan  pengelolaan sumber daya  yang dikelola dengan tepat akan membantu pembelajaran murid yang berkualitas sehingga ada output yang baik.

            Terdapat dua pendekatan yang digunakan dalam pengelolaan sumber daya yaitu ada cara pandang yang negatif ( pendekatan berbasis masalah atau kekurangan)  dan ada juga cara pandang positif ( pendekatan berbasis aset atau kekuatan). Maka dengan menggunakan sumber daya yang tepat dapat membantu proses belajar murid mengambil sisi positif dan menggunakannya sebagai kekuatan sehingga membentuk karakter yang kreatif Mandiri dan berdaya guna.  

Ciri pendekatan berbasis masalah yaitu:

1. Berkutat pada masalah

2. Fokus pada masalah isu

3. Hanya mengidentifikasi kekurangan dan selalu bertanya apa yang kurang

4. Fokus mencari bantuan dari pihak atau orang lain

5. Rancang program yang hanya menyelesaikan masalah

6. Mengatur kelompok yang dapat melaksanakan penyelesaian masalah


Ciri pendekatan berbasis kekuatan atau aset:

1. Fokus pada aset dan kekuatan

2. Membayangkan masa depan

3. Berpikir tentang kesuksesan dan kekuatan untuk mencapai kesuksesan

4. Mengorganisasikan kompetensi dan sumber daya

5. Merancang sebuah Visi dan kekuatan

6. Melaksanakan rencana aksi yang sudah diprogramkan


Ada 7 pemetaan aset atau modal yaitu manusia, sosial, fisik, finansial, lingkungan alam, politik,agama dan budaya. Maka ketujuh aset atau sumber daya ini harus dikelola dengan baik. 


Yang dapat menjadi pemimpin dalam pengelolaan sumber daya adalah seseorang yang mampu menjadikan sumber daya yang ada di sekitarnya menjadi bermanfaat dan digunakan dalam hal yang positif dalam menunjang proses pembelajaran sehingga mencapai tujuan dari pendidikan tersebut. 


Hubungan dengan filosofi Ki Hajar Dewantara adalah dengan menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak agar dapat mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya baik sebagai manusia maupun sebagai anggota masyarakat sehingga guru harus cerdas dalam mengelola dan menggali kemampuan muridnya menyesuaikan dengan kodratnya agar dapat nyaman dan bahagia dalam proses pembelajaran sehingga pembelajaran yang dia dapat adalah pembelajaran yang bermakna. 


Hubungan dengan nilai dan peran guru penggerak adalah nilai guru penggerak berpihak pada murid Mandiri kolaboratif reflektif dan inovatif.  Maka ini menjadi nilai positif yang digunakan untuk mengelola sumber daya agar tepat guna dan sasaran efisien dan efektif Maka sebagai guru penggerak pemimpin pembelajaran mewujudkan kepemimpinan pada muridnya. 


Hubungan dengan pembelajaran yang berdampak pada murid maka dengan pembelajaran berdiferensiasi mengelola sumber daya sesuai dengan bakat dan minatnya sehingga diperbolehkan pembelajaran yang bermakna dan berkualitas ketika dihubungkan dengan Kompetensi sosial emosional maka dalam membantu menanggulangi emosi yang negatif ketika mengelola sumber daya dan dalam rangka pengambilan keputusan. 


Hubungan dengan teknik coaching sangat diperlukan dalam menggali kekuatan dan potensi siswa untuk menemukan solusi dari masalah yang dihadapi oleh siswa tersebut dan keterkaitannya dengan pemanfaatan aset atau sumber daya yang ada. 

Ketika dihubungkan dengan Dilema etika maka guru harus melakukan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab tepat dalam mengelola sumber daya agar tidak keluar dari norma dan tata aturan yang ada.  Tetap dengan 3 prinsip pengambilan keputusan 4 paradigma pengambilan keputusan dan 9 tahap pengujian pengambilan keputusan.  

Hubungan dengan inkuiri apresiatif, maka tahapan Bagja adalah langkah penting yang harus dilakukan oleh seorang pemimpin dalam mengelola sumber daya harus tahu mana sumber daya yang tepat yang sesuai dengan visi dan misi yang telah diprogramkan dengan memanfaatkan kekuatan yang dimiliki baik individu maupun sekolah dan aset-aset yang ada.  


Sebelum mempelajari materi ini memang Terkadang saya hanya melihat dari sisi masalah bahkan kekurangan sehingga kekuatan positif yang ada tertutupi akan tetapi Setelah mempelajari materi modul 3.2 ini maka ada perubahan mindset di mana kita harus melakukan perubahan dengan melihat potensi sumber daya yang ada yang dimiliki oleh seorang guru maupun sekolah. 

Harapan saya Setelah mempelajari modul ini saya akan menjadi guru yang mampu menuntun siswa sehingga bisa memenuhi kebutuhan belajar siswa yang memiliki karakteristik yang berbeda sehingga saya mampu melakukan pemetaan aset dan kekuatan dengan baik sehingga menciptakan ekosistem belajar yang baik mewujudkan profil belajar Pancasila. 






Comments