Posts

Aksi Nyata Menyebarkan Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah

Image
  Kurikulum Merdeka adalah sebuah inisiatif pendidikan yang diluncurkan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) Indonesia. Konsep Kurikulum Merdeka bertujuan untuk memberikan kebebasan dan fleksibilitas yang lebih besar kepada sekolah dan guru dalam merancang dan melaksanakan kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan lokal dan karakteristik siswa. Berikut adalah beberapa poin kunci yang mungkin menjadi fokus dalam Kurikulum Merdeka: Kebebasan Kurikulum: Modul Kurikulum Merdeka memberikan kebebasan kepada sekolah dan guru dalam merancang kurikulum yang sesuai dengan karakteristik siswa, potensi lokal, dan kebutuhan pendidikan setempat. Ini memungkinkan pengembangan kurikulum yang lebih relevan, kontekstual, dan responsif terhadap kebutuhan siswa. Pendekatan Pembelajaran Aktif: Kurikulum Merdeka mendorong pendekatan pembelajaran aktif, di mana siswa aktif terlibat dalam proses belajar-mengajar. Pendekatan ini mendorong siswa untuk berpartisipasi s

Aksi Nyata Modul 3.3.

Image
  AKSI NYATA PEGELOLAAN PROGRAM YANG BERDAMPAK PADA MURID SDIT NUR FATAHILLAH BERBAGI - PEDULI DAN MENINGKATKAN KETAQWAAN (CGP4- NURJANAH-KOTA TANGERANG SELATAN - SDIT NUR FATAHILLAH) A. FACT 1. Latar Belakang                TriSentra Pendidikan yang diangkat oleh bapak pendidikan kita Ki Hajar Dewantara, bahwa siswa sangat dipengaruhi oleh lingkungan, sekolah serta keluarga sehingga masing-masing memiliki pengaruh yang besar. Bahkan untuk kesuksesan siswa ketiga komponen ini saling mempengaruhi dan menunjang keberhasilan siswa.               Ketika melakukan proses pembelajaran maka hal ini sangat berpengaruh kepada siswa  bagaimana mereka berinteraksi dengan lingkungannya, berinteraksi dengan komunitas komunitas yang ada di sekolah, berinteraksi dengan masyarakat sekitar lingkungan sekolah.             Hal lainnya juga Ki Hajar Dewantara mengingatkan kepada kita bahwa maksud pengajaran dan pendidikan yang berguna untuk perikehidupan bersama adalah memerdekakan manusia sebagai angg

TUGAS MODUL 3.2.A.9 KONEKSI ANTAR MATERI DALAM PENGELOLAAN SUMBERDAYA

Image
                      Sekolah sebagai eksositem pendidikan merupakan sebah interaksi antar faktor biotik dan abiotik sehingga menciptakan hubungan yang selaras dan harmonis. Sehingga dengan 7 aset yang ada  bagaimana kita harus melakukan  pengelolaan sumber daya  yang dikelola dengan tepat akan membantu pembelajaran murid yang berkualitas sehingga ada output yang baik.               Terdapat dua pendekatan yang digunakan dalam pengelolaan sumber daya yaitu ada cara pandang yang negatif ( pendekatan berbasis masalah atau kekurangan)  dan ada juga cara pandang positif ( pendekatan berbasis aset atau kekuatan). Maka dengan menggunakan sumber daya yang tepat dapat membantu proses belajar murid mengambil sisi positif dan menggunakannya sebagai kekuatan sehingga membentuk karakter yang kreatif Mandiri dan berdaya guna.   Ciri pendekatan berbasis masalah yaitu: 1. Berkutat pada masalah 2. Fokus pada masalah isu 3. Hanya mengidentifikasi kekurangan dan selalu bertanya apa yang kurang 4. Fokus
Image
 3.1.a.10. AKSI NYATA PENGAMBILAN KEPUTUSAN SEBAGAI PEMIMPIN PEMBELAJARAN Oleh : Nurjanah,S.Sos CGP Angkatan 4 Kota Tangerang Selatan A. Peristiwa (Facts) Ketika di akhir  pembelajaran biasanya kami melakukan kunjungan lapangan atau fieldtrip bersama siswa. Fieldtrip ini biasa sudah dianggarkan di awal tahun jaran baru dan sesuai dengan hasil diskusi dengan pihak-pihak terkait yaitu yayasan, kepala sekolah dan komite sekolah. Ketika masa pandemi pun tetap kita rencanakan dengan asumsi jika dilakukan maka akan dilakukan secara virtual. Dan biasanya untuk kelas 6 dengan menginap. Akan tetapi untuk pelaksanaan ini ternyata ada sebagian orang tua yang masih mengkhawatirkan  dengan pelaksanaannya.Akan tetapi ketika pelaksanakan orang tua inginnya hanya  satu hari dan biaya yang ada sebagian kecil dikembalikan.   Situasi dilema etika di atas, saya sebagai pemimpin pembelajaran harus mengambil keputusan dengan mempertimbangkan Program yang sudah dibuat dengan keinginan orang tua yang berbeda

Aksi nyata modul 1.4 Mensosialisasikan budaya positif kepada teman sejawat

Image
  Setelah mempelajari tentang budaya positif di modul 1.4. saya sangat antusias sekali untuk berbagi kepada rekan sejawat. Maka setelah di awal masuk semester 2, saya melakukan aksi nyata kepada rekan sejawat di sekolah menggunakan aplikasi zoom. Maka saya langsung membuat flyer pengumuman kepada teman-teman. Setelah KBM saya berharap mereka dapat bergabung. Ternyata rekan sejawat di sekolah saya sangat antusias sekali untuk menghadiri sesi berbagi via zoom tersebut. Ada sekitar 37 orang guru yang mengikutinya. Budaya positif yang menjadikan budaya ajar yang baik yang sesuai dengan filosofis pendidikan yang diajarkan oleh Ki Hajar Dewantara.  Sebagai guru harus memperhatikan benar bagaimana kodrat alam dan kodrat zaman anak-anak yang menjadi peserta didiknya. Sehingga dengan mendidik anak kita bisa mempersiapkan masa depan bangsa, sehingga pribadi siswa  yang : 1. beriman dan bertaqwa kepada tuhan YME. 2. kebhinekaan global 3. bergotong royong 4. kreatif 5. bernalar positif 6. mandiri